Pages

Rabu, 13 Maret 2013

Setrika Listrik



Seterika listrik adalah alat yang dipanaskan digunakan untuk melicinkan / menghaluskan pakaian agar dapat lebih rapi dipakai, umumnya setelah dicuci dan dikeringkan. Terkadang lipatan-lipatan pakaian cukup sulit untuk dihilangkan sehingga memerlukan sedikit air untuk membasahi bagian yang terlipat, terlebih untuk bahan-bahan dari wol. Pada saat ini ada banyak jenis seterika, dari yang untuk keperluan rumah tangga sampai industri seperti hotel, rumah sakit, dan lain-lain.
Bagian panas dari seterika pada awalnya dibuat dari besi sehingga ada masalah dengan kebersihannya akibat karat pada besi. Hasil perbaikannya, pada saat ini, bagian pemanasnya dibuat dari alumunium atau stainless steel. Panas dari seterika modern dikendalikan dengan termostat yang fungsinya untuk mengendalikan suhu relatif konstan sesuai dengan kebutuhan, jenis kain dan tingkat kehalusan hasil setrikaan.
Bagian utama seterika listrik meliputi:
1. Elemen pemanas
Elemen pemanas adalah suatu elemen yang akan membangkitkan panas bila dialiri arus
listrik. Dari elemen pemanas inilah sumber energi panas dibangkitkan.
2. Plat dasar / alas (sole plate),
Alas seterika adalah bagian seterika yang akan bersentuhan langsung dengan kain yang
disetrika. Alas seterika dibuat dari bahan anti karat seperti alumunium, stainless steel atau
minimal dengan lapisan bahan anti karat dan anti lengket (Teflon) agar tidak mudah kotor dan
mengotori kain yang disetrika.
3. Besi pemberat,
Pemberat biasanya terbuat dari besi dan sesuai dengan namanya, fungsinya sebagai pemberat
seterika agar memudahkan dalam pemakaiannya.
4. Tutup,
Penutup atau selungkup seterika dibuat dari bahan isolasi untuk mencegah bahaya sengatan
listrik. Di samping itu, penutup juga yang anti panas guna mencegah bahaya sentuhan ke bagian
tubuh manusia.
5. Pemegang,
Tangkai pemegang seterika terbuat dari bahan isolasi (kayu atau plastik). Ini dimaksudkan
apabila ada kebocoran arus listrik tidak membahayakan pemakainya
6. Kabel penghubung.
Kabel daya ini terbuat dari kabel fleksibel (dengan inti serabut) yang dibungkus dengan bahan
isolasi kain menjadikannya tetap lentur sehingga tidak mudah putus dan aman dari bahaya
sengatan listrik.
Kesimpulan yang diperoleh; Seterika memerlukan adanya panas untuk memudahkan dalam melicinkan pakaian tersebut. Tenaga panas ini diperoleh dari tenaga listrik. Tegasnya, tenaga listrik diubah menjadi tenaga panas. Tinggi panas yang diproduksi tergantung dari besar daya yang dipakai. Semakin besar daya listrik yang dipakai, semakin tinggi panas yang diperoleh.


Bila seterika dihubungkan ke sumber tegangan listrik dan dihidupkan (ON), maka arus listrik mengalir melalui elemen pemanas. Dengan adanya arus listrik yang mengalir ini, elemen
pemanas membangkitkan panas. Panas ini kemudian disalurkan secara konduksi pada permukaan dasar seterika (permukaan yang digunakan untuk melicinkan pakaian). Panas yang
dibangkitkan ini akan terus meningkat bila arus listrik terus mengalir. Oleh karena itu, bila seterika tidak dilengkapi dengan pengatur suhu, untuk mencegah terjadinya panas lebih seterika harus diputuskan dari sumber listriknya dan disambungkan kembali bila suhu mulai kurang. Demikian kondisi ini terjadi secara berulang. Namun, bila seterika sudah dilengkapi dengan pengatur suhu, maka seterika akan memutuskan aliran listriknya secara otomatis bila
suhu telah mencapai maksimal. Sebaliknya bila suhu menurun sampai harga tertentu, seterika juga akan secara otomatis menghubungkan aliran listrikya. Demikian siklus kerja otomatis ini berulang.

Sumber : http://keilmuanteknologi.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar