Huruf Braille diciptakan dalam kultur budaya barat,
terutama Perancis sehingga dalam penggunaannya merepresentasikan
alphabet latin. Maka dalam perkembangan selanjutnya, huruf braille
mengalami berbagai modifikasi dalam penerapannya kedalam berbagai
bahasa, terutama bahasa-bahasa yang mempunyai aksara-aksara tertentu.
Saat ini tidak heran jika terdapat berbagai versi huruf Braille,
diantaranya :
Braille Jepang
Braille Jepang adalah kode Braille untuk menulis dalam bahasa Jepang dan tetap berdasarkan sistem Braille yang asli. Sistem ini disebut tenji yang secara bahasa berarti dot karakter. Braille jepang adalah vokal
yang berbasis abiguda. Vokal ditulis disudut kiri atas (poin 1,2,4) dan
bisa digunakan sendiri. Sedangkan konsonan ditulis dipojok kanan bawah
(poin 3,5,6) dan tidak dapat berdiri sendiri. Huruf semivokal
ditandai dengan 4 titik, yaitu titik vokal dan simbol vokal yang
terdapat dibawah blok. Pada huruf kana, penulisannya dengan menambahkan diakritik yang disebut dakuten seperti dalam gi ぎ. Demikian pula dengan p yang berasal dari huruf h yang ditambahi lingkaran kecil, handakuten. Dua kana bergabung menjadi satu suku kata tunggal
dengan tulisan kedua yang lebih kecil seperti dalam きゃkya, ini disebut
Yoon. Untuk tanda baca sama dengan sistem Braille yang asli meskipun
terdapat beberapa tambahan dalam penerapannya di dalam bahasa Jepang.
Braille Korea
Sistem ini dikembangkan oleh Dr. Rosetta Sherwood Hall tahun 1894
menggunakan 4 titik. Namun karena tidak mudah digunakan maka dibuatlah
sistem dengan 6 titik oleh Park Du-Seong tahun 1926, sedangkan bentuk
yang berlaku di Korea
saat ini adalah hasil revisi tahun1994. Braille Korea tidak berhubungan
dengan sistem grafis lainnya di dunia karena khusus mencerminkan pola
huruf Hanggul. Sistem ini merupakan kombinasi dari konnsonan awal,
vokal, dan konsonan akhir. Konsonan memiliki varian yang berbeda baik di awal maupun di akhir suku kata dan tidak menempati lebih dari dua baris.
Jika diawal konsonan menempati ruang disebelah kanan maka untuk
konsonan terakhir menempati ruang dikiri. Sedangkan untuk huruf vokal
semuanya memiliki rentang yang lebar sel-nya tinggi. Untuk karakter
angka da tanda baca sama denga sistem Braille yang asli.
Braille ASCII
Braille ASCII menggunakan 64 karakter ASCII untuk mewakili semua
kemungkinan kombinasi titik dari enam dot-Braille. Penggunaan sistem ini
meskipun dulunya dipakai di Amerika Utara sekarang sudah digunakan secara internasional. Semua huruf dalam ASCII sesuai dengan Braille Inggris.
Namun, hanya ada satu Braille simbol untuk setiap huruf abjad. Simbol
lainnya berbeda dalam sistem Braille yang asli, misalnya titik ⠌ 3-4
merupakan / (garis miring) di Braille ASCII dan ini sama dengan garis
miring Braille, tetapi untuk titik ⠿ titik 1-2-3-4-5-6 mewakili = dalam
Braille ASCII dan ini tidak sama dalam sistem Braille. Pada dasarnya,
sistem Braille ASCII lebih dekat dengan Nemeth Braille
yaitu kode matematik karena jika dilihat lebih jauh akan terlihat
seperti campuran dari huruf, angka dan tanda baca. Braille ASCII
dirancang untuk menjadi sarana penyimpanan dan pengiriman data dalam format digital karena menggunakan karakter standar maka dapat dengan mudah diolah dengan pengolah kata standar. Dan hampir semua perangkat lunak terjemahan Braille dapat mengimpor dan mengekspor format ini.
Sumber : Wikipedia.com
0 komentar
Posting Komentar