Penyejuk udara atau AC (air conditioner)
adalah sistem atau mesin yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara
dan kelembaban suatu area (yang digunakan untuk pendinginan maupun
pemanasan tergantung pada sifat udara pada waktu tertentu).
Umumnya menggunakan siklus refrigerasi tapi kadang-kadang menggunakan penguapan, biasanya untuk kenyamanan pendingin di gwrdung-gedung dan kendaraan bermotor.
Konsep pendingin udara diketahui telah diterapkan di Romawi Kuno dan Persia abad pertengahan. Pendingin modern muncul dari kemajuan dalam ilmu kimia selama abad 19, dan pendingin udara skala besar listrik pertama ditemukan dan digunakan pada tahun 1902 oleh Wilis Haviland Carrier.
Komponen-komponen AC
1. Kompresor.
Kompresor merupakan unit tenaga dalam sistem
AC. Kompresor akan memompa gas refrigerant dibawah tekanan dan panas yang
tinggi pada sisi tekanan tinggi dari sistem dan menghisap gas bertekanan rendah
pada sisi intake (sisi tekanan rendah).
Ada 3 kerja yang dilakukan oleh kompresor yaitu :
- Fungsi penghisap : proses ini membuat cairan refrigerant dari evaporator dikondensasi dalam temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant dinaikkan.
- Fungsi penekanan : proses ini membuat gas refrigerant dapat ditekan sehingga membuat temperatur dan tekanannya tinggi lalu disalurkan ke kondensor, dan dikabutkan pada temperatur yang tinggi.
- Fungsi pemompaan: proses ini dapat dioperasikan
secara kontinyu dengan mensirkulasikan refrigerant berdasarkan hisapan dan
kompresi.
2. Kopling magnet (Magnetic Clutch).
Upaya hubungan kompresor dengan motor penggeraknya
dapat diputuskan dan dihubungkan (pada saat AC dihidupkan dan dimatikan),
maka kita perlukan sebuah kopling magnet yang dipasang pada poros kompresor,
bersama roda puli.
Bila sakelar dihubungkan, magnet listrik akan
menarik plat penekan sampai berhubungan dengan roda pulley dan poros kompresor
terputar. Pada waktu sakelar diputuskan pegas plat pengembali akan menarik
plat penekan sehingga putaran motor penggerak terputus dari poros kompresor
(putaran mesin hanya memutar puli saja).
3. Kondensor
Kondensor di dalam sistem air conditioner
merupakan alat yang digunakan untuk merubah gas refrigrant bertekanan tinggi
menjadi cairan. Alat tersebut melakukan cara ini dengan menghilangkan panas
dari refrigerant ke temperature atmosfir. Kondensor terdiri dari coil dan
fin yang berfungsi mendinginkan refrigerant ketika udara tertiup diantaranya.
Kondensor ditempatkan didepan radiator yang pendinginanya dijamin oleh kipas.
Untuk refrigrant jenis R-134a menggunakan kondensor jenis parallel flow untuk
memperbaiki efek pendinginan udara. Dengan cara itu maka efek pendinginan
udara dapat diperbaiki sekitar 15% sampai 20%.
4. Filter (receiver drier)
Receiver drier merupakan tabung penyimpan
refrigerant cair, dan ia juga berisikan fiber dan desiccant
(bahan pengering) untuk menyaring benda-benda asing dan uap air dari sirkulasi
refrigerant. Receiver-drier menerima cairan refrigerant
bertekanan tinggi dari kondensor dan disalurkan ke katup ekspansi (katup ekspansi).
Receiver drier terdiri dari main body filter, desiccant, pipe, dan
side glass . Cairan refrigerant dialirkan ke dalam pipa untuk disalurkan
ke katup ekspansi melalui outlet pipe yang ditempatkan pada bagian
bawah main body setelah tersaringnya uap air dan benda asing oleh
filter dan desiccant.
Filter / Reciever drie mempunyau 3 fungsi ,
yaitu :
- Menyimpan refrigrant
- Menyaring benda-benda asing dan uap air dengan desiccant dan filter agar tidak bersirkulasi pada sistem AC.
- Memisahkan gelembung gas dengan cairan refrigrant sebelum
dimasukkan ke katup ekspansi
5. Saklar pengatur tekanan.
Dual pressure switch dipasangkan
pada refrigerant line di antara kondensor dan receiver drier
atau pada receiver drier. Dual pressure switch, sebagai
alat pengaman, berfungsi untuk menghentikan kompresor dengan meng-off-kan
magnetic clutch, ketika tekanan pada high pressure line tidak normal
tinggi atau rendah.
-
Low pressure : Jika tidak ada refrigerant dalam sistem A/C, switch ini akan terbuka, sehingga memutus pengiriman listrik ke compressor clutch . Ia dapat melindungi kerusakan compressor.
-
High pressure : Ia mendeteksi tekanan refrigerant pada sisi tekanan tinggi,jika tekanan yang ada lebih tinggi dari normal, maka switch akan terbuka dan memutus aliran listrik, untuk menjaga agar tekanan sistem A/C tidak melampaui batasnya.
5. Katup ekspansi .
Tekanan zat pendingin yang berbentuk cair
dari kondensor, saringan harus diturunkan supaya zat pendingin menguap, dengan
demikian penyerapan panas dan perubahan bentuk zat pendingin dari cair menjadi
gas akan berlangsung dengan sempurna sebelum keluar evaporator. Untuk itulah
pada saluran masuk evaporator dipasang katub ekspansi. Bekerjanya katup ekspansi
diatur sedemikian rupa agar membuka dan menutupnya katup sesuai dengan temperatur
evaporator atau tekanan di dalam sistem.
6. Katup ekspansi jenis Blok
Ruangan di atas membran diisi dengan cairan
khusus yang sensitif terhadap perubahan temperatur pada evaporator. Bila temperatur
evaporator rendah, tekanan cairan di atas membran tidak mampu melawan tekanan
pegas, katup jarum menutup saluran masuk ke evaporator, penguapan zat pendingin
terhenti dan temperatur evaporator naik kembali. Sebaliknya pada saat temperatur
evaporator naik, tekanan cairan di atas membran akan naik pula, sampai melebihi
tekanan pegas, katup terdorong ke bawah, saluran terbuka. Suhu evaporator
turun kembali, demikian seterusnya.
7. Evaporator.
Zat pendingin cair dari receiver drier
dan kondensor harus dirubah kembali menjadi gas dalam evaporator, dengan demikian
evaporator harus menyerap panas, agar penyerapan panas ini dapat berlangsung
dengan sempurna, pipa–pipa evaporator juga diperluas permukaannya dengan
memberi kisi–kisi (elemen) dan kipas listrik (blower),
supaya udara dingin juga dapat dihembus ke dalam ruangan.
Rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk keluarnya air yang mengumpul disekitar evaporator akibat udara yang lembab. Air ini juga akan membersihkan kotoran–kotoran yang menempel pada kisi–kisi evaporator, karena kotoran itu akan turun bersama air.
Rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk keluarnya air yang mengumpul disekitar evaporator akibat udara yang lembab. Air ini juga akan membersihkan kotoran–kotoran yang menempel pada kisi–kisi evaporator, karena kotoran itu akan turun bersama air.
8. Thermostat
Jika suhu pengabutan refrigrant menurun
dibawah 0oC maka akan terbentuk pembekuan (frost) pada fin evaporator
dan hal ini menyebabkan menurunya aliran udara serta kapasitas pendinginan
menurun.. Untuk mencegah seperti pembekuan / frosting ini, dan agar temperatur
ruang dalam kendaraan dapat disetel sesuai dengan suhu yang diinginkan, maka
thermostats dipasangkan. Alat berupa saklar ini terpasang pada evaporator
case dengan pipa kapilernya terpasang dan terbungkus rapat pada pipa
saluran masuk evaporator.
Thermostat dihubungkan ke magnetic clutch pada kompresor secara seri. Thermostat akan melepaskan magnetic clutch ketika temperatur permukaan evaporator fin ada dibawah sekitar 1 C dan akan menghubungkan magnetic clutch dengan kompresor ketika suhunya telah mencapai > 4 C.
Thermostat dihubungkan ke magnetic clutch pada kompresor secara seri. Thermostat akan melepaskan magnetic clutch ketika temperatur permukaan evaporator fin ada dibawah sekitar 1 C dan akan menghubungkan magnetic clutch dengan kompresor ketika suhunya telah mencapai > 4 C.
9. Penyaring udara (air filter).
Air filter ini menggunakan combination
filter, untuk menyaring debu dan bau dalam udara secara efektif sehingga
udara yang masuk ke ruangan mobil benar – benar bersih dan tidak berbau.
10. Motor Blower.
Kegunaannya adalah meniupkan udara ke ruangan
dalam penumpang dan mengirimkannya melalui evaporator. Biasanya putaran motor
blower terdiri lebih dari satu tingkat kecepatan ( 2 – 3 tingkat kecepatan
).
Sumber :
http://id.wikipedia.org/
http://m-edukasi.net/
0 komentar
Posting Komentar