Fungsi dasar
Sama seperti mesin bensin konvensional, motor diesel mesin pembakaran internal yang mengubah bahan bakar untuk energi mekanik yang dapat bergerak piston naik dan turun di dalam mesin. Piston yang terhubung ke poros mesin yang mengubah gerakan linear piston menjadi sebuah rotasi yang mendorong kendaraan roda. Kedua jenis mesin memerlukan sedikit ledakan (pembakaran) dari campuran bahan bakar dan di luar oksigen untuk melepaskan energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan mobil ke depan.

Perbedaan antara Diesel dan Motor Bensin
Perbedaan utama antara kedua jenis mesin adalah proses melalui mana pembakaran internal ini terjadi. Mesin konvensional memerlukan busi sebagai sarana untuk membakar bahan bakar. 
Mesin diesel menggunakan suhu yang lebih tinggi untuk menciptakan udara yang lebih tinggi kompresi yang menyebabkan bahan bakar untuk membakar dengan sendirinya tanpa bantuan busi.

Cara Kerja
Gas memanas saat dikompresi, dan ini adalah prinsip mesin diesel mengandalkan dalam penggunaan energi. Pada langkah pertama dari proses, mesin diesel membawa udara ke dalam silinder ketika piston bergerak pergi ke ruang yang jelas untuk itu. Ketika piston kembali ke katup intake, itu memampatkan udara itu hanya dibawa masuk dan memanaskan itu pada waktu yang sama. Bahan bakar kemudian disuntikkan di bawah tekanan tinggi serta piston mencapai akhir dari kompresi. Suhu tinggi membakar udara bahan bakar, yang menyebabkan gas dalam ruang untuk secara cepat memperluas dan memaksa piston kembali. Ketika itu datang kembali, ia mendorong digunakan gas keluar dari silinder dan intake napas lagi udara segar untuk mengulangi proses lagi.

Keuntungan dan Kerugian

Mesin diesel bisa jauh lebih kuat daripada mesin bensin konvensional, itulah sebabnya mengapa mesin diesel digunakan untuk kendaraan besar seperti semi-truk. Mesin diesel bisa sangat efisien bahan bakar ketika menjalankan dengan benar, sampai 15% lebih efisien dibandingkan mesin bensin biasa. Bahan bakar diesel dapat mulai untuk membekukan dalam mesin dalam cuaca dingin dan mengarah pada suatu kondisi yang disebut “waxing” di mana ia mulai membentuk kristal dalam mesin dan saluran bahan bakar. Karena mesin diesel sangat bergantung pada panas dan kompresi untuk menghasilkan kekuasaan mereka, mereka dapat menjadi sulit untuk memulai dalam cuaca dingin. Pemanas telah dibangun ke mereka dalam beberapa tahun terakhir untuk membantu memecahkan masalah ini, dan bahan bakar aditif dapat membantu mencegah waxing. Salah satu serangan terbesar terhadap penggunaan mesin diesel tetap jumlah yang lebih besar emisi itu menciptakan selama operasi, terutama nitrogen oksida dan emisi hidrokarbon terbakar.