Tanah Liat atau tanah lempung memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Tanahnya sulit menyerap air sehingga tidak cocok untuk dijadikan lahan pertanian.
- Tekstur tanahnya cenderung lengket bila dalam keadaan basah dan kuat menyatu antara butiran tanah yang satu dengan lainnya.
- Dalam keadaan kering, butiran tanahnya terpecah-pecah secara halus.
- Merupakan bahan baku pembuatan tembikar dan kerajinan tangan lainnya yang dalam pembuatannya harus dibakar dengan suhu di atas 10000C.
tanah liat di bagi dalam dua jenis, primer dan skunder
1. tanah liat Primer
Tanah liat primer memiliki ciri-ciri:
- warna putih sampai putih kusam
- cenderung berbutir kasar,
- tidak plastis,
- daya lebur tinggi,
- daya susut kecil
- bersifat tahan api
Dalam keadaan kering, tanah liat primer sangat rapuh sehingga mudah
ditumbuk menjadi tepung. Hal ini disebabkan partikelnya yang terbentuk
tidak simetris dan bersudut-sudut tidak seperti partikel tanah liat
sekunder yang berupa lempengan sejajar. Secara sederhana dapat
dijelaskan melalui gambar penampang irisan partikel kwarsa yang telah
dibesarkan beberapa ribu kali. Dalam gambar di bawah ini tampak kedua
partikel dilapisi lapisan air (water film), tetapi karena bentuknya
tidak datar/asimetris, lapisan air tidak saling bersambungan, akibatnya
partikel-partikel tidak saling menggelincir.
2. Tanah liat Sekunder
Karena
pembentukannya melalui proses panjang dan bercampur dengan bahan
pengotor, maka tanah liat mempunyai sifat: berbutir halus, berwarna
krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning, suhu matang antara 9000C-14000C.
Pada umumnya tanah liat sekunder lebih plastis dan mempunyai daya susut
yang lebih besar daripada tanah liat primer.
Semakin tinggi suhu bakarnya semakin keras dan semakin kecil
porositasnya, sehingga benda keramik menjadi kedap air. Dibanding dengan
tanah liat primer, tanah liat sekunder mempunyai ciri tidak murni,
warna lebih gelap, berbutir lebih halus dan mempunyai titik lebur yang
relatif lebih rendah. Setelah dibakar tanah liat sekunder biasanya
berwarna krem, abu-abu muda sampai coklat muda ke tua.
Tanah liat sekunder memiliki ciri-ciri:
- Kurang murni.
- Cenderung berbutir halus.
- Plastis.
- Warna krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning, kuning muda, kuning kecoklatan, kemerahan, kehitaman.
- Daya susut tinggi.
- Suhu bakar 12000C–13000C, ada yang sampai 14000C (fireclay, stoneware, ballclay).
- Suhu bakar rendah 9000C–11800C, ada yang sampai 12000C (earthenware).
Warna tanah tanah alami terjadi karena adanya unsur oksida besi dan
unsur organis, yang biasanya akan berwama bakar kuning kecoklatan,
coklat, merah, wama karat, atau coklat tua, tergantung dan jumlah oksida
besi dan kotoran-kotoran yang terkandung. Biasanya kandungan oksida
besi sekitar 2%-5%, dengan adanya unsur tersebut tanah cenderung
berwarna Iebih gelap, biasanya matang pada suhu yang lebih rendah,
kebalikannya adalah tanah berwama lebih terang atau pun putih akan
matang pada suhu yang lebih tinggi.
Sumber : http://ruangkumemajangkarya.wordpress.com/
0 komentar
Posting Komentar